Perlahan ku melepaskan






Akhirnya aku belajar melepasmu, bukan karena aku tidak lagi mencintaimu.
Namun, aku sadar, mencintaimu sendirian bukanlah cinta yang wajar. Aku dibunuh debar-debar dada dan kecemasan akan kenangan berselimut luka. Itulah mengapa aku belajar melepasmu. Sebab, aku tahu cinta terbaik akan selalu pulang, jika kau tidak kunjung datang, barangkali kau memang ditakdirkan sebatas kisah yang hanya layak tersimpan sebagai kenang.

Kau pun mengerti, berbulan-bulan aku bertahan. Aku menjadi separuh waras. Kau tahu tetapi seperti setengah hati memperjuangkanku. Kau tidak mampu bertahan seperti aku memperjuangkanmu. Tetapi sudahlah, aku tidak akan menyalahkanmu. Aku tidak akan menyesalkan apa pun atas perlakuanmu. Aku paham, aku yang teramat cinta kepadamu. Perasaan ini yang terlalu sulit kupatahkan, meski hatiku sudah dikalahkan. Kau Seseorang yang pernah mengalirkan air mata hangat. Kesungguhan atas hidup yang kurindu, meski terasa pilu saat mengingatmu.

Komentar

Posting Komentar